Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Kompas.com - Giat berolahraga, terutama melakukan latihan beban, dianggap sebagai cara utama untuk membentuk otot. Tetapi para ilmuwan menyebutkan sebaliknya. Olahraga pembentukan otot belum tentu berhasil pada setiap orang.
Para ilmuwan dari Loughborough University di Inggris, mengatakan, sekitar seperempat orang tidak bisa mengembangkan ototnya hanya melalui olahraga saja. Apalagi dalam hal mencegah kendurnya otot-otot akibat pengaruh usia.
"Selama ini para ahli menyebutkan bahwa kendurnya otot-otot seiring dengan usia lebih disebabkan karena kurangnya aktivitas olahraga," kata Jamie Timmons, profesor bidang olahraga dan sistem kesehatan.
Ia menjelaskan, olahraga memang memberikan manfaat yang baik untuk sebagian orang, tetapi cukup banyak juga orang yang tidak bisa mempertahankan kekuatan ototnya dari berlatih olahraga saja. Penelitian yang dilakukan Timmons ini menemukan kaitan antara olahraga dan proses penuaan pada otot-otot.
Bahkan, olahraga dengan ulangan yang tinggi bisa berdampak kontraproduktif pada sebagian orang. Sekitar 10 persen orang yang rutin berolahraga justru mengalami hipertensi dan menderita diabetes akibat regimen olahraga mereka.
Timmon mengatakan tidak ada pendekatan satu ukuran yang berlaku sama pada semua orang. Ia menjelaskan bahwa ada orang-orang yang justru lebih sehat hanya dengan fokus pada pola makan dan pola tidur.
Hasil penelitian tersebut memang bertolak belakang dengan studi tahun 2011 yang dimuat dalam jurnal Physician and Sportmedicine. Dalam studi itu dikaitkan antara olahraga teratur dan penurunan masa otot pada orang tua.
Balikpapan, Kompas - Pemerintah dinilai perlu turun tangan dan membuat aturan agar penempatan dokter bedah merata di rumah sakit tipe C dan D. Salah satunya, mengangkat dokter bedah menjadi pegawai negeri dan menempatkan mereka ke daerah terpencil.
”Saat ini, ada 100 rumah sakit tipe C dan D yang belum punya dokter bedah. Pengangkatan jadi PNS dan ditempatkan ke daerah beberapa tahun, menarik. Tidak asal ditempatkan, namun juga dijamin kesejahteraannya,” ujar Paul L Tahalele, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (Ikabi), seusai acara Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan X yang diadakan Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia (Pabi), 19-23 Maret di Balikpapaan, Sabtu (23/3). Kegiatan diikuti 1.300 dokter spesialis bedah umum.
”Selain mengangkat langsung, dibentuk gugus tugas beranggota dokter-dokter bedah. Mereka jadi relawan bergiliran bertugas ke rumah sakit tipe C dan D selama beberapa tahun,” kata Paul. Rekomendasi itu akan disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Presiden.
Secara terpisah, Urip Murtedjo, Ketua PABI, mendesak pemerintah membuat aturan tentang pengangkatan dan penempatan dokter bedah. ”Dulu, Indonesia punya UU Wajib Kerja yang mengatur itu. Saat UU itu masih diterapkan, dokter yang belum ditempatkan ke daerah, belum bisa ambil spesialis. Konsep ini bagus,” kata dia.
Menurut Urip, dokter bedah muda akan mendapat pengalaman sangat berharga jika ditempatkan di daerah terpencil. Namun, itu perlu diikuti jaminan kesejahteraan. Saat ini, ada 1.700 dokter spesialis bedah umum di Indonesia.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Jumat lalu, meminta dokter terjun melayani ke daerah. ”Rumah sakit harus jadi rumah sakit tanpa dinding. Dokter harus lihat rakyat di daerah yang belum ada dokternya. Jangan semua kumpul di rumah sakit di kota,” katanya. (PRA)