Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Liputan6.com, Riyadh : Menjadi seleb di media sosial bisa memiliki banyak `teman`, baik itu wanita ataupun pria. Tapi, di Arab Saudi, seorang pria yang memiliki sebagian besar teman wanita di media sosialnya ditinggalkan tunangannya.
Wanita tersebut membatalkan pertunangannya usai menyelidiki media sosial si pria selama dua minggu. Ia melihat semua tweet yang diposting tunangannya di akun twitternya serta semua foto dan komentar di Facebook ataupun di akun instagramnya.
Demikian informasi dari harian Arab Okaz seperti dilansir Gulfnews, Rabu (21/8/2013).
Sang wanita melihat gambaran negatif dari melihat jejaring sosial si pria. Ia akhirnya berubah pikiran dan membatalkan pertunangan.
Beberapa pembaca berkomentar dan memuji keputusan sang wainta karena ia membatalkan pertunangan berdasarkan fakta yang diperolehnya dari pencarian.
"Benar-benar tepat bagi wanita untuk mengetahui tentang suami masa depannya sehingga membantu mereka membuat keputusan yang tepat," begitu isi salah satu komentar.
Selain ada komentar dukungan, ada juga yang mengkritik dengan mengatakan wanita tersebut tak mempunyai hak mencampuri kehidupan pribadi sang pria sebelum menjadi suaminya dan tunangannya harus jauh-jauh bersikap usil demi hubungannya masa depan.
(Mel/*)
Dalam edisi Time terbaru tersebut, Jolie bercerita tentang dirinya yang menjalani tes genetik.
"Ibu saya berjuang melawan kanker selama hampir sepuluh tahun dan meninggal pada usia 56 tahun," tulis Angelina Jolie seperti dikutip Sheknows, Kamis (30/5/2013).
Jolie merasa sedih ketika melihat ibunya menahan diri untuk memeluk cucunya. "Jadi anak saya juga seperti tidak memiliki kesempatan untuk mengenalnya dan mencintainya".
"Setelah saya tahu bahwa ini adalah jalan hidup saya, saya memutuskan untuk menjadi proaktif dan sebisa mungkin meminimalkan risiko kanker payudara," ujarnya.
Bukan hanya itu. Jolie juga menuliskan kalau dirinya selalu mengatakan kepada keluarganya untuk tidak khawatir. Tapi sebenarnya Jolie juga tahu kalau dirinya membawa gen BRCA1 (sel pembawa kanker) yang sangat berisiko terhadap kanker payudara dan kanker ovarium.
"Saya memiliki peluang 87 persen terkena kanker payudara dan 50 persen risiko kanker ovarium," jelasnya.
Jolie mengakui ingin menuliskan hal ini karena ingin memberitahu wanita lain bahwa keputusan untuk memiliki mastektomi tidak mudah.
"Tapi dengan mastektomi, kesempatan saya terkena kanker payudara menurun dari 87 persen menjadi di bawah 5 persen. Saya juga memberitahu anak-anak saya bahwa mereka tidak perlu takut kehilangan saya karena kanker payudara," tulisnya.
(Fit/Igw)
Para ahli menduga, perbaikan gizi dan meningkatnya kesehatan yang membuat wanita bertubuh tinggi dan ramping bisa memiliki banyak anak.
Penelitian dilakukan di Durham University, dengan mengikuti dua komunitas wanita di Gambia. Peneliti mengumpulkan data dari Medical Research Council di Inggris antara tahun 1956 dan 2010 yang menginformasikan penduduk dua desa di Gambia.
Dalam beberapa periode, dua komunitas tersebut mengalami pergeseran demografi yang signifikan. Dari tingkat kematian dan kesuburan yang tinggi menurun drastis. Para peneliti menemukan dengan menurunnya tingkat kelahiran, berat badan dan tinggi perempuan juga berubah.
Dalam hasil analisis, awalnya seleksi lebih menyukai wanita pendek dan lebih gemuk, namun bergeser menjadi wanita tinggi dengan badan langsing.
Dan pada akhir periode, penilaian telah berbalik. Wanita yang kurus dan tinggi memiliki anak lebih banyak.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology tidak dapat menemukan alasan dengan tepat. Namun ahli memperkirakan kesehatan wanita menjadi lebih baik sehingga reproduksi pun ikut terpengaruh.
Tren serupa juga terlihat di Inggris meski alasan yang berbeda. Sebuah penelitian mengungkapkan, pria lebih tinggi cenderung memiliki lebih banyak anak. Dan penelitian lain menemukan, wanita yang bobotnya lebih rendah cenderung memiliki lebih banyak anak.(Mel/Igw)