Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
"Di 2013 ini, akan lahir tiga puluh ribu bidan baru. Yang sudah ada 240 ribu, total 270 ribu bidan tahun ini," ungkap Sekretaris AIPKIND Yetty Irawan, usai konferensi pers bertema 'Penguatan Pendidikan Kebidanan untuk Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak', di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2013).
Dengan jumlah yang sedemikian banyaknya, Yetti menilai sudah cukup untuk mencakup seluruh keluarga di Indonesia. "1 bidan idealnya 1.000 perempuan. Dengan jumlah sekarang, saya rasa lebih dari cukup," katanya.
Lebih lanjut, Yetti menuturkan bidan yang sudah dididik ini tidak hanya melayani dan membantu persalinan. "Mempersiapkan persalinan, mendampingi sesudah persalinan, juga membantu program Keluarga Berencana pula," terangnya. (Sil/Mel)
"Bidan itu citranya kampung. Kalau di kota, dokter dinilai lebih prestise. Ini terbawa oleh perkembangan zaman. Kalau di negara maju, mereka sudah menyadari kalau itu peristiwa normal," kata Sekretaris AIPKIND Yetty Irawan, di dalam sela-sela konferensi pers bertema 'Penguatan Pendidikan Kebidanan untuk Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak', di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2013).
Yetty memberi contoh pandangan masyarakat Eropa tentang melahirkan yang dibantu bidan. "Di Eropa, mereka tidak mau masuk rumah sakit karena mereka sadar mereka tidak sakit, tapi mau melahirkan. Bahkan, biasanya mereka melahirkan di rumah bidan atau di rumahnya sendiri," katanya.
Untuk mengubah konsep miring tentang bidan, AIPKIND memutuskan pentingnya pendidikan dalam kebidanan. "Pendidikan kebidanan penting ditingkatkan karena setiap tahun setidaknya ada 29 ribu bidan dari institusi, tapi tidak jarang terdengar keluhan stakeholder lulusan tidak siap kerja," ungkap Yetty.
Sepaham dengan AIPKIND, DKT Indonesia lembaga yang bergerak di pemasaran kontrasepsi dan Keluarga Berencana memutuskan untuk bekerja sama dalam peningkatan pendidikan kebidanan.
"Kami memberi pelatihan motivati kepada para calon bidan sebelum mereka turun ke masyarakat. Nantinya porsi bidan yang lebih besar akan dikonsentrasikan di wilayah Indonesia Timur," papar Country Director DKT Indonesia Todd Callahan.
Todd juga menambahkan, penyebaran bidan ke wilayah Indonesia Timur karena adanya kesenjangan ketersediaan fasilitas kesehatan. "Fasilitas kesehatan di Indonesia tidak merata, terkonsentrasi di wilayah Barat, Pulau Jawa," pungkasnya.(Sil/Mel)