Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Showing posts with label Risiko. Show all posts
Showing posts with label Risiko. Show all posts

Friday, May 31, 2013

6 Risiko Mengerikan Jika Perempuan Hamil Merokok

 Liputan6.com, Jakarta : Merokok aktif atau pasif saat masa kehamilan menyebabkan dampak yang tidak baik bagi ibu dan janin. Berbagai risiko yang dialami ibarat mimpi buruk, tidak sedikit wanita yang sedang hamil belum memiliki kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan dari asap pembakaran tembakau ini.

Data Australia menunjukkan bahwa sekitar 12 persen wanita merokok selama kehamilan dilansir betterhealth, Jumat (31/5/2013), merokok dan perokok pasif serius dapat mempengaruhi perkembangan janin.


Ketika seorang ibu hamil terpapar asap tembakau, zat berbahaya diserap ke dalam aliran darah ibu dapat melewati plasenta dan mempengaruhi bayi yang belum lahir. Plasenta tidak menyaring zat berbahaya dalam asap tembakau banyak.


Merokok di kehamilan juga mengurangi aliran darah melalui plasenta sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen, dan nutrisi bayi menerima. Paparan asap tembakau selama kehamilan secara signifikan dapat meningkatkan risiko terburuk seperti kematian.


Risiko-risiko kesehatan selama kehamilan untuk perokok aktif atau pasif meliputi:


1. Peningkatan risiko keguguran dan kematian saat baru lahir
2. Peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah
3. Penurunan fungsi paru-paru saat lahir
4. Meningkatkan respon laergi dan asma pada anak
5. Peningkatan risiko kematian mendadak yang tak terduga pada bayi, yang mencakup sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan kecelakaan yang fatal saat tidur
6. Peningkatan risiko komplikasi selama kelahiran


Sebaiknya orangtua mulai mencontohkan perilaku positif terhadap anak sejak bayi masih dalam kandungan. Berkonsultasi dengan dokter dan ahli kandungan sangat membantu untuk menghilangkan kebiasaan merokok untuk wanita hamil. (Mia/Igw)




Sumber Liputan6




Info Alkes

Sunday, March 24, 2013

Kerja Malam Tingkatkan Risiko Kanker Ovarium

KOMPAS.com - Ini adalah peringatan bagi para wanita yang bekerja dengan shift malam. Tidak hanya mengganggu tidur, bekerja dengan shift malam juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker ovarium.

Studi yang dipublikasikan jurnal Occupational and Environmental Medicine menunjukkan, risiko kanker ovarium lebih tinggi bagi wanita yang bekerja shift malam dibandingkan yang bekerja pada shift siang.

Studi ini melibatkan lebih dari 1.100 wanita penderita kanker ovarium stadium lanjut, 390 wanita penderita kanker ovarium stadium awal, dan 1.800 wanita tanpa kanker ovarium. Mereka berusia 35 hingga 74 tahun, dan bekerja sebagai tenaga kesehatan, pelayanan makanan, dan administrasi kantor.

Studi menunjukkan hampir 27 persen dari wanita dengan tipe umum kanker ovarium tipe umum bekerja dengan shift malam. Waktu bekerja ini juga dialami oleh 32 persen dari wanita yang mengalami kanker ovarium stadium awal, dan 22 persen dari wanita tanpa kanker.

Bekerja dengan shift malam dikaitkan dengan peningkatan 24 persen risiko kanker ovarium akut, dan 32 persen risiko kanker ovarium stadium awal.

Menurut penulis studi Parveen Bhatti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle Amerika Serikat, hanya wanita di atas usia 50 tahun yang secara signifikan mengalami kenaikan risiko menderita kanker ovarium saat mereka bekerja dengan shift malam.

Para peneliti menduga meningkatnya risiko kanker pada wanita pekerja malam mungkin berhubungan dengan hormon melatonin. Hormon ini juga berperan mengatur hormon reproduksi, terutama estrogen. Melatonin secara normal diproduksi di malam hari, namun dapat terhambat oleh cahaya.

Bekerja di malam  hari sebelumnya telah dikaitkan dengan risiko kanker payudara. Kendati studi ini menemukan adanya suatu hubungan, tetapi peneliti menegaskan hal ini belum dapat menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat.



Sumber Kompas



Alat Laboratorium

Monday, March 18, 2013

Kopi dan Teh Hijau Kurangi Risiko Stroke

Liputan6.com, New York : Teh hijau dan kopi bisa membantu mengurangi risiko terkena stroke terutama jika kedua jenis minuman itu dikonsumsi secara teratur dengan takaran tertentu.
Demikian hasil penelitian yang disiarkan di Jurnal Asosiasi Jantung Amerika, Sabtu (16/3/2013) menyebutkan.
"Ini merupakan penelitian berskala besar pertama yang memelajari pengaruh gabungan antara teh hijau dan kopi pada risiko stroke," kata Yoshihiro Kokubo, kepala tim peneliti pada Pusat Kardiovaskular dan Saraf Nasional, Jepang .
"Anda bisa membuat sedikit perubahan gaya hidup dengan memasukkan teh hijau sebagai minuman sehari-hari guna mengurangi risiko stroke."
Para peneliti menganalisa kebiasaan minum teh hijau dan kopi pada 83.269 orang dewasa di Jepang dan memantau mereka sedikitnya selama 13 tahun. Mereka menemukan bahwa semakin banyak orang-orang itu minum teh hijau atau kopi, maka makin rendah risiko terserang stroke.
Orang yang minum sedikitnya secangkir kopi dalam sehari, memiliki risiko terkena stroke 20 persen lebih rendah dibanding mereka yang jarang minum. Yang minum sedikitnya dua-tiga cangkir teh hijau dalam sehari 14 persen lebih rendah risikonya terkena serangan stroke dan orang-orang yang minum sedikitnya empat cangkir mengalami 20 persen lebih rendah terkena stroke dibanding mereka yang jarang minum.
Mereka yang sedikitnya minum dua cangkir kopi atau dua cangkir teh hijau dalam sehari mengurangi 32 persen risiko terkena perdarahan di dalam otak dibandingkan mereka yang jarang minum kedua jenis minuman tersebut.
Perdarahan di dalam otak terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak meledak sehingga menyebabkan perdarahan di dalam otak, dan 13 persen serangan stroke terjadi akibat perdarahan tersebut.
Peserta yang dipantau dalam penelitian ini berusia antara 45-74 tahun, dengan gender yang hampir sama, juga bebas dari penyakit kanker dan jantung.
Selama 13 tahun masa pemantauan, peneliti mengulas catatan kesehatan peserta yang dikeluarkan oleh rumah sakit, maupun catatan penyebab kematian, mengumpulkan data sakit jantung dan stroke.
Temuan tersebut diselaraskan dengan data usia, jenis kelamin, faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, berat tubuh, pola makan dan kegiatan olahraga.
Teh dan kopi merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, sehingga diduga hasil penelitian ini akan sama bila diterapkan di Amerika dan negara-negara lain, kata para peneliti.
Belum jelas bagaimana teh hijau bisa memengaruhi risiko stroke. Kandungan katekin di dalam teh mungkin bisa menjadi pelindung, kata mereka.
Katekin mengandung antioksidan, antipembengkanan, meningkatkan kemampuan plasma antioksidan serta pengaruh antitrombogenik. (Abd/Igw)


Sumber Liputan6


Info Alkes