Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
KOMPAS.com - Layanan kesehatan jiwa Indonesia ternyata masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan minimnya jumlah layanan primer yang memiliki unit kesehatan jiwa.
"Dari sekitar 9 ribu total puskesmas yang kita miliki, hanya seribu yang memiliki unit kesehatan jiwa. Sebanyak 8 ribu lainnya tidak ada," kata Wakil Ketua Komis IX DPR-RI, Nova Riyanti Yusuf, pada peluncuran unit mobile mental health service dan penandatanganan nota kesepahaman Program Kesehatan Jiwa Masyarakat, Senin (20/5/2013), di Jakarta.
Belum adanya peraturan dan kepedulian terhadap masalah kesehatan jiwa, kata Nova, menjadi tantangan utama. Ia mengatakan, aturan yang jelas diperlukan untuk menyusun berbagai program. Belum adanya aturan menyebabkan layanan kesehatan jiwa tidak bisa berdiri mantap. Masyarakat pun belum sepenuhnya mengetahui dan menyadari pentingnya pengobatan dan pencegahan gangguan jiwa.
"Saat ini RUU Kesehatan Jiwa sudah menjadi prioritas penyelesaian. Dengan adanya aturan yang jelas, kita bisa membuat sistem kesehatan jiwa yang baik dan menyeluruh," kata Nova.
Rendahnya layanan kesehatan jiwa juga diakui Kasubdit Kelompok Berisiko Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kementrian Kesehatan RI, Edduard Idul Riyadi. Menurutnya kesehatan jiwa yang tidak terlihat kurang diperhatikan masyarakat dan pemerintah, layaknya penyakit fisik lainnya. Padahal, jiwa yang sehat akan mendukunh fisik yang baik. Jiwa yang sehat juga memungkinkan masyarakat untuk bisa bahagia dengan hidupnya.
"Saat ini, Indonesia hanya memiliki kurang lebih 30 rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia. Jumlah ini tentu kurang, apalagi kecenderungan orang menderita gangguan jiwa bertambah," kata Eduard.
Peningkatan jumlah penderita gangguan jiwa sejalan dengan penduduk yang terus bertambah. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penderita gangguan jiwa di seluruh Indonesia berkisar satu juta orang, sedangkan golongan sedang sampai mencapai 19 juta.
"Peningkatan penduduk tentu berefek pada interaksi sosial yang semakin rumit, stres, dan persaingan. Hal ini memicu terjadinya gangguan jiwa," kata Edduard.
Peningkatan layanan kesehatan primer, lanjutnya, seharusnya menjadi pilihan utama. Ia mengatakan, sesuai sistem rujukan yang akan diberlakukan, setiap puskesmas akan memiliki minimal satu tenaga kesehatan jiwa. Tenaga kesehatan ini akan membantu masyarakat melakukan tindak preventif terhadap gangguan jiwa. Dengan cara ini diharapkan kesehatan jiwa masyarakat menjadi lebih baik.
Sedangkan untuk Amerika, setengah dari biaya belanja kesehatan yang dikeluarkan masyarakat Jepang, sekitar 1.100. "Untuk orang Amerika, prediksi umurnya juga setengah dari Jepang. Jadi, masih sakti-an orang Indonesia," kelakar Sutoto.
Pada tes darah, vitamin D dan suplemen ternyata meningkatkan kesehatan perokok. Perokok yang kekurangan Vitamin D bisa meningkatkan kemungkinan mengalami kanker.
Sejumlah kanker yang bisa dipicu dari rokok seperti kandung kemih, leher rahim, kepala kerongkongan, dan leher, ginjal, paru-paru, pankreas, dan perut, serta leukemia myeloid.
Dalam penelitian baru ini, Afzal, mengukur kadar vitamin D di dalam sampel darah yang dikumpulkan di 1981-1983. Sebanyak 10.000 orang Denmark dari populasi umum yang ikut dalam penelitian tersebut. Kemudian peneliti mengikuti peserta studi hingga 28 tahun melalui Registry Kanker Denmark.
Dari peserta, 1.081 mengembangkan kanker yang berhubungan dengan tembakau. Para peneliti menentukan, konsentrasi Vitamin D median pada peserta yang terkena kanker sekitar 14,8 ng/mL, dibandingkan dengan konsentrasi median yang ditemukan untuk semua peserta yakni 16,4 ng/mL.
Hasil ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa risiko kanker berhubungan dengan tembakau dikaitkan dengan konsentrasi vitamin D yang lebih rendah. Data menunjukkan, asap kimia pada tembakau bisa mempengaruhi metabolisme Vitamin D dan fungsinya, sedangkan Vitamin D bisa memodifikasi karsinogenetik asap kimia pada tembakau.
Menariknya, rendahnya kadar Vitamin D tidak berhubungan dengan risiko jenis kanker lainnya.
"Analisis kami menunjukkan bahwa hubungan antara konsentrasi yang lebih rendah dari plasma vitamin D dan risiko yang lebih tinggi terkena kanker bisa didorong oleh tembakau, yang berhubungan dengan kanker sebagai kelompok yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata penulis Borge G. Nordestgaard, MD, MDSc, seperti dikutip ZeeNews, Jumat (22/3/2013).
"Ini penting untuk penelitian masa depan dengan menyelidiki hubungan Vitamin D dan risiko kanker.
Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam Clinical Chemistry, jurnal AACC.