Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Liputan6.com, Anak sekolah sekarang sepertinya terlalu banyak membawa perlengkapan sekolah, sehingga menjadi beban yang ada pada ransel sekolahnya.
Karena itu, Departemen Pendidikan Arab Saudi mengeluarkan kampanye kesadaran akan berat ideal dan jenis tas sekolah yang baik untuk tiap tingkatan kelas.
Kampanye ini akan menargetkan siswa dan orang tua dengan slogan "The Less it Weight, The Better Your Health."
Juru bicara Kementrian Pendidikan Arab Saudi, Muhammad Al-Dakhini mengatakan berat ransel sekolah rata-rata tidak lebih dari sepuluh sampai 15 persen dari berat siswa.
.
"Berat buku untuk siswa kelas pertama adalah 2 kilo dan 100 gram, untuk tingkat menengah 5 kilo dan 100 gram, dan untuk tingkat menengah, kami sarankan enam kilo dan 60 gram," jelasnya dikutip Arabnews, Selasa (20/8/2013).
Dia mengatakan bahwa siswa tidak harus membawa buku pelajaran mereka sekaligus. Melalui kampanye ini, kementerian berupaya meningkatkan kesadaran tentang proses seleksi tas sekolah dalam pandangan berbagai ukuran dan model tas yang tersedia di pasar.
"Kampanye ini juga menekankan kebutuhan untuk meringankan beban siswa, seperti pengaturan jadwal harian untuk kelas, dan menekankan pada cara yang tepat untuk membawa tas," tambahnya.
(Mia/Abd)
Liputan6.com, "Nelayan mungkin profesi yang kerap diabaikan, padahal berkat mereka kita mendapatkan sumber protein yang dibutuhkan tubuh".
Begitulah kalimat pembuka yang membawa dokter berusia 30 tahun ini berinisiatif membuat program Usaha Kesehatan Kerja (UKK).
Memiliki tempat praktik dekat dengan lingkungan nelayan dan akrab berinteraksi dengan mereka dijadikan alasan dr. Nicolas Chally Tirayoh untuk terus menjalankan programnya.
"Kesehatan dan keselamatan kerja banyak yang tidak dihiraukan oleh nelayan, mereka tetap melaut dengan peralatan kesehatan seadanya," ujar dokter yang kerap disapa Chally.
Program UKK di Puskesmas Kauditan I Jaga V Kecamatan Kauditan Minut, Sulawesi Utara dijalankannya dua tahun belakangan ini. Berkat program ini suami dari dr. Anastasia Runtunuwu ini terpilih menjadi tenaga kesehatan teladan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Prestasinya ini membuatnya merasa senang dan bangga dapat bertatap langsung dengan Menkes RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH di kantor Kemenkes, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan beberapa hari lalu.
"Saya sangat senang dan bangga atas kinerja kami selama ini membawa saya bisa bertatap langsung dan akan terus mengembangkan program UKK ini," ungkapnya.
Rasa bahagia tergambar dari ekspresi wajah pria yang pernah mengikuti pelatihan kesehatan kerja di Bogor, saat mendapat kesempatan berbagi pengalaman menjadi nakes teladan dengan menkes dan 128 nakes teladan lainnya dari seluruh Indonesia ini.
Dr. Chally dibantu dengan beberapa lembaga kesehatan dan kementerian telah melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
Menurutnya walaupun baru terkumpul 30 pelampung untuk membantu selama nelayan berada di laut, hal ini menjadi motivasi Kepala Puskesmas Kema ini untuk terus mengajak para kader membantu kebutuhan kesehatan nelayan.
Menjalankan program ini tidak luput dari kesulitan-kesulitan seperti nelayan yang masih saja tidak patuh dan tidak mengindahkan kesehatan kerja.
"Seperti daun yang terus tumbuh, kami akan terus mengingatkan para nelayan pentingnya kesehatan kerja sehingga melaut akan tetap aman," harapnya.
(Mia/Abd)