Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Showing posts with label Sakit. Show all posts
Showing posts with label Sakit. Show all posts

Friday, May 24, 2013

Cara Alami Obati Sakit Tenggorokan

KOMPAS.com - Sakit tenggorokan hingga membuat hilangnya suara tentu akan merepotkan, terlebih jika pekerjaan atau aktivitas kita membutuhkan suara yang prima. "Suara hilang" atau laringitis disebabkan oleh inflamasi atau iritasi dari pita suara. Pita suara yang membengkak dan meradang akan memicu gejala suara hilang.

Menurut Medline Plus, situs dari National Library of Medicine dan National Institutes of Health Amerika Serikat, inflamasi dan iritasi pita suara antara lain disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri seperti bronkitis, flu, pneumonia, dan bahan kimia.

Pada umumnya orang akan langsung mencari antibiotik untuk mengatasi radang tenggorokan , namun penanganan gangguan ini sebenarnya bisa diredakan dengan beberapa cara sederhana yang lebih alami. Simaklah 4 cara berikut ini.

1. Istirahat
Ketika merasakan suara mulai melemah, maka berhentilah berbicara, jangan berteriak ataupun bernyanyi, bahkan berbisik. Cobalah untuk mengistirahatkan total pita suara Anda. Memaksakan diri untuk menggunakan pita suara malah akan menambah bengkak dan radang.

2. Minum air
Minum air bisa membantu meringankan gejala.  Maka biasakan membawa air kemana saja Anda pergi ketika sedang sakit tenggorokan. Pilihlah minuman hangat bebas kafein ataupun alkohol, karena kedua bahan ini dapat memperburuk kondisi Anda. Hindari pula irisan lemon karena akan memicu refluks asam lambung yang memperparah iritasi.

3. Herbal pelega tenggorokan
Herbal pelega tenggorokan bekerja dengan menjaga kelembaban tenggorokan sehingga meringankan gejala sakit tenggorokan. Herbal pelega tenggorokan saat ini sudah tersedia dalam banyak bentuk, dari mulai permen hingga lembaran. Pilih sesuai kebutuhan Anda.

4. Kumur air garam
Cara ini mungkin paling tidak nyaman, namun dapat membantu untuk meredakan iritasi tenggorokan. Larutkan garam ke air hangat, kemudian gunakan untuk berkumur. Garam membantu membunuh virus penyebab sakit tenggorokan.



Sumber Kompas



Alat Laboratorium

Sunday, May 12, 2013

Ratusan Unit Rumah Sakit Waspada Flu Burung dan Flu Itik

Liputan6.com, Ratusan unit rumah sakit di Indonesia disiapkan untuk penanganan pasien diduga menderita penyakit flu burung (avian influenza) dan flu itik.

"Rumah sakit itu telah memiliki fasilitas penunjang perawatan yang cukup dalam prosedur penanganan pasien diduga menderita flu burung atau flu itik,"kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Supriyantoro di Padang seperti dikutip Antara, Rabu (8/3/203).


Menurut dia, Kemenkes koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Pertanian melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam mengantisipasi flu burung.


"Terus melakukan pencegahan kontak langsung masyarakat dengan itik guna menghindari penularan virus flu burung atau flu itik,"ujar dia.


Selain menyiapkan rumah sakit, tambah Supriyantoro, kemenkes juga menyiapkan tenaga medis terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anak, dokter umum, dan perawatdalam penanganan pasien diduga tertular penyakit flu burung.


"Penanganan pasien flu burung membutuhkan langkah yang cepat dan tepat dari berbagai bidang keahlian," katanya.


Menurut Supriyantoro, penularan virus flu burung ke manusia ditentukan oleh keganasan virus, jumlah virus yang menginfeksi, serta kekebalan tubuh seseorang. Orang-orang yang terpapar virus dari sumber yang sama belum tentu semua terkena flu burung.


"Gejala awal, mirip penyakit lain akibat virus dan tidak spesifik. Kecurigaan adanya flu burung biasanya muncul jika pasien memiliki riwayat berhubungan dengan unggas.


Menurut dia, untuk mencegah penularan virus flu burung ke manusia, masyarakat diminta agar menghindari kontak langsung dengan itik atau produknya, terutama itik sakit.


"Jika terpaksa berhubungan, seperti peternak itik, usahakan menggunakan alat pelindung, seperti masker dan sarung tangan. Setelah menjamah itik atau produknya, cuci tangan dan baju dengan sabun,"ungkap dia.


Vaksin untuk jenis virus baru yang masuk ke Indonesia belum tersedia, yang ada saat ini vaksin untuk influenza. Saat ini lanjut Supriyantoro para peneliti dalam negeri terus berusaha membuat vaksin baru dengan melakukan uji isolat, uji kandidat vaksin, dan melakukan reaksi silang dengan vaksin yang lama.


"Pemerintah saat ini berusaha untuk memproduksi vaksin avian influenza (flu burung). Produksi vaksin avian influenza clade 2.3.2 atau vaksin untuk flu itik kini memasuki tahap uji tantang, yakni diujicobakan pada itik dalam kondisi normal. Dalam uji ini, itik diberi vaksin dan dipantau tingkat kekebalan tubuhnya. Jika proses ini berhasil, maka selanjutnya bisa diproduksi massal,"jelas dia.


Supriyantoro mengimbau kepada warga agar tetap melakukan pengamanan sesuai petunjuk bila ditemukan unggas yang mati mendadak, terlebih dalam jumlah yang banyak. Diantaranya dengan membakar bangkai unggas tersebut dan memeriksa unggas yang lain, bila terjangkiti segera dimusnahkan dengan cara dibakar.


(Abd)




Sumber Liputan6




Info Alkes

Tuesday, April 2, 2013

Mengatasi Sakit Pinggang

Oleh Sri Rejeki

Sakit di pinggang bagian bawah jangan dianggap sepele. Beberapa kasus bisa sembuh setelah dipijat, beristirahat, atau meminum obat. Namun, sakit pinggang akibat saraf terjepit perlu penanganan serius.

Kasus sakit pinggang bagian bawah bersumber pada terjepitnya saraf oleh bantalan sendi/ruas tulang belakang dan ligamen (pembungkus ruas tulang belakang). Hal ini kebanyakan terjadi pada dua ruas paling bawah tulang belakang sehingga keluhan nyeri dirasakan di pinggang bagian bawah.

”Kalau dibiarkan, aliran darah akan berkurang, lama-lama otot-otot akan lemah, mengecil, dan rusak sehingga fungsi dan perannya menurun. Kalaupun saraf yang terjepit dilepaskan, ada kemungkinan tidak bisa pulih seperti semula,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Ortopedi Prof dr R Soeharso, Surakarta, Respati S Dradjat, Jumat (22/3).

Menurut dokter spesialis ortopedi traumatologi itu, jika sumber masalah adalah saraf yang terjepit, pasien tidak akan langsung dioperasi, tetapi mendapat terapi konservatif terlebih dulu. Bentuknya antara lain fisioterapi dengan traksi lumbal (menarik tulang belakang) untuk mengulur jaringan lunak, relaksasi otot, dan mobilisasi persendian. Terapi ini akan mencegah keluhan berlanjut sehingga penderita tidak perlu menjalani operasi.

Apabila setelah dua kali terapi, saraf kembali terjepit, baru perlu dilakukan operasi. Tindakan serupa diterapkan jika otot telanjur lemah. Ini dilakukan dengan bedah invasif minimal. Sebelumnya, pasien diperiksa dengan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengetahui lokasi saraf yang terjepit.

”Kelebihan bedah invasif minimal, rasa sakit setelah operasi berkurang dan penyembuhan lebih cepat karena luka operasi kecil, hanya perlu sayatan 3-4 sentimeter. Pasien juga tidak perlu rawat inap lama,” katanya.

Bedah invasif minimal bisa diterapkan dengan dukungan peralatan, antara lain mikroskop, alat-alat navigasi, dan monitor untuk membantu mencapai akurasi maksimal saat pembedahan.

Menurut dokter ahli saraf Nugroho Dzulkarnai Salim, jika yang menjepit saraf adalah ligamen yang menebal, ligamen akan dikikis untuk memberi ruang bagi saraf.

Ganti bantalan

Jika yang menjepit saraf adalah bantalan tulang, bantalan akan diambil atau diganti dengan bantalan sintetis bergantung pada kondisi pasien. Setelah bedah invasif minimal, pasien akan mendapat latihan dan fisioterapi untuk memperkuat otot-ototnya.

”Jika pasien perlu mobilitas tinggi, bantalan akan diganti sintetis, misalnya dari silikon. Tetapi, jika sudah berusia lanjut, cukup diambil bantalannya. Ruas tulang masih bisa bergerak meski agak kaku,” ujar Nugroho.

Keluhan sakit pinggang bagian bawah banyak dialami orang dewasa dan lanjut usia. Penyebabnya adalah degenerasi yang menimbulkan penyempitan ruang saraf akibat menebalnya ligamen atau mengempis dan bergesernya bantalan sendi. Akibatnya, serabut saraf terjepit atau keluar dari lubang saraf dan mengalami iritasi.

Usia lebih muda dapat menderita hal yang sama. Penyebabnya antara lain aktivitas yang berlebihan, seperti mengangkat beban berat dan olahraga tanpa pemanasan atau terjatuh. Sakit pinggang bagian bawah akibat saraf terjepit akan menimbulkan rasa nyeri yang sifatnya menjalar, misalnya ke tungkai hingga telapak kaki yang dirasakan sebagai kesemutan atau kebas.

Pada taraf lanjut, penderita tak bisa jinjit, tak kuat berjalan jauh, serta mengalami gangguan buang air kecil dan besar.



Sumber Kompas



Alat Laboratorium

Thursday, March 28, 2013

Meresahkan, Ledakan Jumlah Pasien Rumah Sakit Akibat Biaya Gratis

Meresahkan, Ledakan Jumlah Pasien Rumah Sakit Akibat Biaya Gratis Liputan6.com, Jakarta : Ledakan pasien di beberapa rumah sakit di DKI Jakarta menyusul diluncurkannya fasilitas kesehatan gratis, membuat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) dan Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) menyatakan deklarasi bersama.

Menurut Ketua Umum PERSI Dr. dr. Sutoto, M. Kes, deklarasi ini dibuat setelah melihat kenyataan melonjaknya pasien-pasien di berbagai rumah sakit karena semua pasien ingin dilayani, juga tarif yang disesuaikan pemerintah dirasa menjadi penyebab meruginya beberapa rumah sakit.

Bukan hanya itu, menurut Sutoto di beberapa daerah seringkali pelayanan kesehatan dimanfaatkan oleh calon gubernur (cagub) dan calon bupati untuk jualan menjelang pemilihan kepalada daerah.

"Saya kira pelayanan rumah sakit tidak bisa dimasukkan ke dalam area politik. Ada beberapa daerah bahkan dalam pembayaran untuk sistem askes dan alat sangat lambat sehingga mempengaruhi cash flow rumah sakit,"jelas Sutoto.

Sutoto menjelaskan kalau di beberapa daerah terjadi penumpukan utang. Ini menyebabkan rumah sakit kesulitan mendapatkan alat, obat bahkan sekadar membayar pegawai atau jasa profesional.

Untuk itu, diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Persi, Asklin dan YPKKI menyatakan deklarasi bersama yang berisi:

1. Kami mendukung pelaksanaan UU SJSN dan UU BPJS yang dilaksanakan per 1 Januari 2014

2. Mendesak pemerintah menetapkan besaran iuran PBI (Penerima Bantuan Iuran) berdasarkan perhitungan biaya keekonomian yang mendukung akses dan mutu pelayanan kesehatan oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan pasien

3. Mendesak presiden mengalokasikan dalam APBN 2014 untuk menjamin 86,4 juta jiwa peserta PBI per jiwa adalah sebesar Rp 22.500 sampai Rp 27.000

4. Pemerintah dan DPR segera merealisasikan UU (Undang-undang) kesehatan yang mengamanatkan anggaran untuk kesehatan minimal sebesar 5 persen dari APBN.

5. Pemerintah segera meralisasikan Teknologi Informasi untuk mendukung penerapan sistem rujukan pelayanan kesehatan Nasional terpadu.

6. Tarif INA CBG's untuk pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional harus mengikuti harga keekonomian sejak awal pemberlakuannya, serta harus ada penyesuaian tarif INA CBG's untuk rumah sakit non pemerintah khususnya yang tidak mendapatkan subsidi. (Fit/Abd)



Sumber Liputan6



Info Alkes

Saturday, March 23, 2013

Anak yang Depresi Beresiko Sakit Jantung

Perasaan rendah diri, meletakkan diri lebih rendah dari teman-teman, itulah yang kadang membuat kita merasa terasing.

Kompas.com- Remaja yang pernah mengalami depresi di masa anak-anak cenderung mengalami obesitas, suka merokok, atau memiliki gaya hidup tidak aktif. Dalam jangka panjang hal ini mengundang penyakit jantung.


Dalam penelitian terhadap 500 anak yang diikuti sejak usia 9 sampai 16 tahun diketahui depresi pada masa anak-anak akan menyebabkan penyakit jantung di usia dewasa.


Sebanyak 22 persen anak yang mengalami depresi di usia 9 tahun menderita obesitas di usia 16 tahun. "Pada saudara mereka yang obesitas hanya 17 persen dan angka obesitas hanya 11 persen pada anak yang tidak pernah depresi," kata Robert Carney, profesor bidang psikiatri.


Para peneliti juga menemukan pola yang serupa pada kebiasaan merokok dan aktivitas fisik.


"Seperti dari anak yang di masa kecil depresi akan tumbuh menjadi perokok, dibandingkan dengan saudara mereka yang tidak depresi yang angkanya 13 persen dan 2,5 persen pada kelompok kontrol," kata Carney.


Hasil penelitian ini penting untuk dicermati karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, akan mengembangkan penyakit tersebut di usia dewasa. Mereka bahkan memiliki usia harapan hidup lebih pendek.


"Remaja yang aktif merokok beresiko dua kali lipat akan meninggal di usia 55 tahun dibanding dengan bukan perokok. Hal yang sama juga terlihat pada risiko obesitas," katanya.




Sumber Kompas




Alat Laboratorium