Si Muda yang Top dan Mati Muda di Jalanan

Liputan6.com, Jakarta : Kecelakaan lalu lintas bisa menimbulkan luka di sekujur tubuh korban. Semakin parah luka yang diderita, nyawa korban tak bisa terselamatkan.

Banyak orang muda yang jadi idola karena profesinya meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Orang-orang muda top ini meninggal karena tak tertolong akibat mengalami luka yang cukup parah di di bagian kepala, leher, atau dada yang menimbulkan luka dalam.

Spesialis Penyakit Dalam dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH., MMB, menjelaskan, sebenarnya saat berkendaraan orang harus benar-benar fit dan tidur yang cukup. Berkendara saat mengantuk bisa berisiko fatal.

"Yang harus diingat kalau berkendaraan motor atau mobil harus fit, harus tidur yang cukup karena konsentrasi itu penting. Mesin berjalan terus dengan kecepatan tertentu dan kalau tidak bisa mengendalikan atau mengontrolnya bisa kemana-mana," kata dr Ari saat dihubungi Liputan6.com , Jumat (26/4/2013).

Berikut sejumlah artis muda yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di usianya yang masih terbilang muda:

1. Nike Ardilla (20 tahun)

Artis muda yang cantik ini meninggal pada Minggu 19 Maret 1995 di jalan R.E Martadinata, Bandung. Kecelakaan nahas itu terjadi pada pukul 06.00 pagi ketika mobil Honda Civic Genio yang dikendarainya menabrak tempat sampah beton di pinggiran Jl RE Martadinata. Kecelakaan tersebut membuat Nike mengalami luka parah pada bagian kepala.


2. Adi Firansyah (22 tahun)

Pesinetron tampan itu meninggal di Bekasi, Jawa Barat, pada 23 Desember 2006 di usianya yang menginjak 22 tahun. Ia meninggal karena kecelakaan motor yang parah. Adi meninggal dunia setelah motornya beradu dengan motor yang dikendarai Aski, seorang bocah sembilan tahun. Benturan yang keras di dada dan kepala mengakibatkan luka dalam dan nyawanya tak tertolong.

3. Taufik Savalas (41 tahun)

Komedian Taufik Savalas meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah pada 11 Juli 2007. Taufik yang duduk di belakang supir menumpangi Toyota Kijang yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga. Saat itu mobil Innova bertabrakan dengan sebuah truk. Akibat kecelakaan kepalanya terjepit. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa komedian tersebut tak terselamatkan.

4. Andre J Mamuaya (42 tahun)

Direktur PT Adaro Energy Tbk meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (21/8/2012). Korban yang mengendarai motor Ducati berwarna merah itu mengalami luka memar di bagian dada yang diduga karena benturan kuat dengan kemudi sepeda motor. Sementara luka memar di bagian leher diduga karena kepala korban sempat membentur keras pot bunga yang ada di trotoar jalan.
Motor Ducati yang dikendarainya itu oleng dan kemudian menabrak pembatas trotoar. Andre terpental dan jatuh tertimpa motor mewah tersebut.

5. Ustad Jeffry Al-Buchory (40 tahun)

Ustad gaul yang lebih dikenal dengan Ustad Uje meninggal dunia akibat kecelakaan sepeda motor di bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/4/2013) pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah. Uje terlibat dalam kecelakaan tunggal saat mengendarai motor gede (moge) Kawasaki B 3590 SGQ di Jl Gedong Hijau 7 Pondok Indah.

Pria yang baru berulang tahun ke-40 tahun pada 12 April 2013 itu sempat menabrak trotoar dan menabrak pohon palem yang ada di TKP. Benturan yang keras membuat nyawa Uje tak terselamatkan setelah mengalami luka yang parah di bagian kepalanya. (Mel/Igw)
 

Sumber Liputan6

Info Alkes

Jangan Bertaruh Nyawa di Jalanan Karena 4 Faktor Ini

 

Liputan6.com, Kecelakaan lalu lintas di jalan raya sudah sering terjadi. Karena itu, pemerintah perlu melibatkan berbagai sektor, seperti transportasi, polisi, kesehatan, dan pendidikan agar mengambil tindakan untuk mengatasi keselamatan di jalan secara keseluruhan.

Tapi, untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas perlu diketahui penyebabnya dulu. Berikut ini beberapa penyebab kecelakaan serta pencegahannya, seperti dikutip dari WHO, Jumat (26/4/2013).

Mengemudi saat mabuk

Mabuk sambil mengemudi meningkatkan risiko kecelakaan yang berujung pada kematian atau cedera serius. Menetapkan hukum bahwa konsentrasi alkohol darah hanya 0.05g/dl atau di bawahnya. Itu efektif mengurangi jumlah kecelakaan akibat konsumsi alkohol.

Menegakkan pos pemeriksaan ketenangan dan pengujian nafas secara acak bisa kurangi kecelakaan akibat alkohol sebesar 20 persen. Serta terbukti efektif dalam biaya.

Helm sepeda motor

Mengenakan helm dengan benar saat mengendarai sepeda motor bisa mengurangi risiko kematian hampir 40 persen dan risiko cedera parah lebih dari 70 persen.

Ketika hukum mengenai penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor ditegakkan secara efektif, pemakaian helm meningkat hingga lebih dari 90 persen.

Memakai helm yang memenuhi standard dan diakui sangat penting. Itu bisa memastikan bahwa helm secara efektif bisa mengurangi dampak dari tabrakan pada kepala.

Sabuk pengaman dan anak sebagai hambatan

Mengenakan sabuk pengaman mengurangi risiko kematian bagi penumpang di kursi depan sebesar 40-5- persen dan penumpang kursi belakang antara 25-75 persen.

Hukum yang mewajibkan sabuk pengaman serta penegakkannya telah terbukti sangat efektif meningkatkan pemakaian sabuk pengaman.

Jika dipasang dan digunakan dengan benar sehingga membatasi gerak anak bisa mengurangi kematian bayi sekitar 70 persen dan kematian anak-anak antara 54-80 persen.

Menelpon sembari mengemudi

Ada banyak jenis gangguan yang dialami ketika mengemudi. Tapi, baru-baru ini terjadi peningkatan secara tajam di seluruh dunia bahwa penggunaan telepon genggam saat mengemudi bisa mengganggu keselamatan di jalan.

Pengemudi yang menggunakan telepon genggam sekitar empat kali lebih mungkin mengalami kecelakaan dibanding yang tidak menggunakan telepon. Menggunakan speaker telepon juga tidak menjamin keselamatan.

Sementara belum ada bukti konkret tentang bagaimana mengurangi penggunaan telepon genggam saat mengemudi, pemerintah harus proaktif.

Tindakan yang bisa diambil termasuk tindakan legislatif, meluncurkan kampanye kesadaran masyarakat, serta pengumpulan data secara teratur terhadap gangguan mengemudi supaya lebih mengerti permasalahan tersebut.

(Zul/Abd)

Sumber Liputan6

Info Alkes