Layanan Kesehatan Jiwa Masih Rendah

KOMPAS.com - Layanan kesehatan jiwa Indonesia ternyata masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan minimnya jumlah layanan primer yang memiliki unit kesehatan jiwa.

"Dari sekitar 9 ribu total puskesmas yang kita miliki, hanya seribu yang memiliki unit kesehatan jiwa. Sebanyak 8 ribu lainnya tidak ada," kata Wakil Ketua Komis IX DPR-RI, Nova Riyanti Yusuf, pada peluncuran unit mobile mental health service dan penandatanganan nota kesepahaman Program Kesehatan Jiwa Masyarakat,  Senin (20/5/2013), di Jakarta.

Belum adanya peraturan dan kepedulian terhadap masalah kesehatan jiwa, kata Nova, menjadi tantangan utama. Ia mengatakan, aturan yang jelas diperlukan untuk menyusun berbagai program. Belum adanya aturan menyebabkan layanan kesehatan jiwa tidak bisa berdiri mantap. Masyarakat pun belum sepenuhnya mengetahui dan menyadari pentingnya pengobatan dan pencegahan gangguan jiwa.

"Saat ini RUU Kesehatan Jiwa sudah menjadi prioritas penyelesaian. Dengan adanya aturan yang jelas, kita bisa membuat sistem kesehatan jiwa yang baik dan menyeluruh," kata Nova.

Rendahnya layanan kesehatan jiwa juga diakui Kasubdit Kelompok Berisiko Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kementrian Kesehatan RI, Edduard Idul Riyadi. Menurutnya kesehatan jiwa yang tidak terlihat kurang diperhatikan masyarakat dan pemerintah, layaknya penyakit fisik lainnya. Padahal, jiwa yang sehat akan mendukunh fisik yang baik. Jiwa yang sehat juga memungkinkan masyarakat untuk bisa bahagia dengan hidupnya.

"Saat ini, Indonesia hanya memiliki kurang lebih 30 rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia. Jumlah ini tentu kurang, apalagi kecenderungan orang menderita gangguan jiwa bertambah," kata Eduard.

Peningkatan jumlah penderita gangguan jiwa sejalan dengan penduduk yang terus bertambah. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penderita gangguan jiwa di seluruh Indonesia berkisar satu juta orang, sedangkan golongan sedang sampai mencapai 19 juta.

"Peningkatan penduduk tentu berefek pada interaksi sosial yang semakin rumit, stres, dan persaingan. Hal ini memicu terjadinya gangguan jiwa," kata Edduard.

Peningkatan layanan kesehatan primer, lanjutnya, seharusnya menjadi pilihan utama. Ia mengatakan, sesuai sistem rujukan yang akan diberlakukan, setiap puskesmas akan memiliki minimal satu tenaga kesehatan jiwa. Tenaga kesehatan ini akan membantu masyarakat melakukan tindak preventif terhadap gangguan jiwa. Dengan cara ini diharapkan kesehatan jiwa masyarakat menjadi lebih baik.

Sumber Kompas

Alat Laboratorium

Keju Belanda Masih yang Terbaik di Dunia

Liputan6.com, Green Bay, US : Pernah Anda bayangkan kalau seluruh keju terbaik dari seluruh dunia mengikuti kontes keju terbaik. Bagi Anda pecinta keju, mungkin Anda akan bingung karena keju yang dihadirkan bukan hanya keju biasa tapi juga keju dengan cita rasa unik.

Setiap dua tahun, di Amerika ada kontes untuk menentukan keju terbaik. Kali ini dalam acara US Championship Cheese Contest 2013 ada 1.700 keju yang terbagi dalam 82 kategori, termasuk keju lada rasa, rokok dan keju dari domba.

Acara yang berlangsung sejak tahun 2009 ini, ini mengumumkan pada 12 Maret 2013 kalau keju terbaik masih hasil produksi belanda yaitu dari Holland's Family Cheese Team.

Menurut John Umhoefer, seorang Executive Director di Wisconsin Cheese Makers Association mengatakan kalau kontes keju tahun ini berbeda dari sebelumnya karena banyak keju pedas.

"Ada peningkatan keju pedas tahun ini, pembuat keju berlomba untuk melihat siapa yang dapat membuat keju paling pedas,"katanya, seperti dilansir Foxnews, Minggu (17/3/2013).

Sudah menjadi tradisi di Belanda, kalau keju dibuat dari industri lokal setempat. Bahkan setiap bulan april hingga September, ada pasar keju terkenal yang dijajakan di lapangan dan buka setiap hari Jumat dari pukul 10 pagi hingga pukul 12 siang.

Seperti diketahui, keju memiliki banyak manfaat karena memiliki kandungan kalsium yang tinggi, keju sangat baik bagi tulang. Selain itu keju juga mampu mencegah penyakit diabetes dan kanker.

Walaupun mengandung lemak jenuh, keju mengandung juga banyak mengandung protein, dan fosfor karena merupakan konsentrat susu.

Bukan hanya itu, keju juga kaya akan vitamin B12 dan asam folat yang berfungsi menjaga fungsi syaraf, vitamin B6, vitamin A, selenium, riboflavin yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan membran mukosa.

Beberapa studi juga menunjukkan kalau keju mengandung tryptophan, sejenis asam amino yang mampu meredakan stress dan membantu tidur. (Fit/Igw)

Sumber Liputan6

Info Alkes