Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menurut laporan terbaru Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit AS (CDC), cara ini dilakukan karena cuci tangan sebelum melakukan sesuatu adalah proses pencegahan penyakit paling dasar.
Ketika alat ini baru dipasang, karyawan rumah sakit tidak diberitahu kalau kebiasaan cuci tangannya sedang dipantau. Selama pertama masa percobaan 16 minggu, hanya sekitar 10 persen dokter dan perawat yang cuci tangan. Namun, setelah karyawan tahu, kebiasaan mencuci tangan naik menjadi 88 persen.
Ternyata kebiasaan ini juga sudah diterapkan di berbagai negara bagian AS. Ada RS yang memberikan hadiah pizza gratis dan kupon kesehatan bagi karyawan yang rajin mencuci tangan, Ada juga RS yang memberikan hukuman ketika banyak karyawannya tidak mencuci tangan. Lainnya, menggunakan frekuensi chip radio seperti yang dimiliki polisi dan akan berbunyi jika ada dokter yang tidak mencuci tangannya.
Menurut Dr Bruce Farber, kepala bagian penyakit menular di North Shore mengatakan bahwa ini seperti perang. Karena menurutnya dokter lupa mencuci tangan itu memiliki alasan.
"Dokter atau perawat yang lupa mencuci tangan mereka mungkin stres, lupa atau tidak mau menerima teknologi baru,"ujarnya.
Seperti dikutip Foxnews, Kamis (30/5/2013), Infeksi yang didapat di rumah sakit memakan biaya hingga 30 miliar dolar per tahun dan menyebabkan sekitar 100.000 kematian pasien setiap tahunnya di AS. Akibatnya, rumah sakit akan berusaha keras untuk memastikan dokter dan perawatnya cuci tangan. (Fit/Igw)
No comments:
Post a Comment