Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Pria tersebut didiagnosa mengalami kanker otak dan dokter berharap Leon masih hidup hingga usianya menginjak usia 40 tahun. Karena penyakit yang dideritanya, ia tak bisa mengemudi, bekerja, atau bahkan berolahraga. Namun, dia masih bisa berjalan.
Meski dirinya menderita penyakit seperti itu, Leon tak mau berputus asa. Setelah beberapa bulan didiagnosa penyakit mengerikan tersebut, Leon memutuskan bahwa ia akan selalu mendorong putrinya, Kiana (4), yang berada di dalam kereta dorong untuk menemaninya jogging.
Terhitung selama beberapa bulan lamanya, Leon dan sang anak telah menyelesaikan marathon sejauh 10 kilometer. Setelah itu, ia memberanikan diri mendaftarkan lomba marathon. Mulanya Leon ditolak oleh panitia karena dirinya tidak diperbolehkan untuk membawa kereta dorong anaknya dalam lomba tersebut. Namun pada akhirnya, Leon diperbolehkan untuk membawa anaknya mengikuti lomba marathon di Beaumont, Texas.
Tak disangka, ternyata Leon dan anaknya memenangkan perlombaan maraton tersebut dengan total lari dengan waktu tempuh 03:07:35. Namun menurut Leon, dia selesai di urutan kedua setelah putrinya Kiana yang berada di kereta dorong.
"Ternyata kanker otak yang selama ini ditakutkan dan menjadi mimpi buruk, memiliki banyak hal-hal baik untukku," tulis Leon dalam blognya, seperti dilansir thepostgame, Jumat (22/3/2013)
"Pada marathon itu aku melawan angin di atas bukit. Dan putri saya yang berada di depanku menjadi inspirasiku untuk aku terus berlari," tambahnya.
No comments:
Post a Comment