Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
"Jika dalam dua hari saja pasien terlambat, maka kami akan mendatangi rumahnya. Tapi tidak sedikit yang menolak bertemu" ujar Koordinator Program TB Puskesmas Tebet dr. Elizabeth Ratnawati di Jakarta, Sabtu (13/4/2013).
Banyak alasan penolakan seperti merasa sudah sehat, tidak punya ongkos atau sudah dirujuk ke rumah sakit. "Yang paling sulit adalah merubah perilaku orang. Kadang juga mereka tidak mau keluar rumah," tambahnya.
Menurut Elizabeth, pasien TB tidak boleh lupa dan absen minum obat. Minimal dua tahun, setiap hari harus mengonsumsi obat. Jika pasien lupa minum obat, akibatnya pasien akan mengalami kondisi yang lebih parah dan kemungkinan menularkan kuman lebih besar.
"Di Jakarta ini kan banyak pekerja musiman. Jadi ketika kami pergi ke rumahnya, seringkali pasien sudah tidak ada di rumahnya karena sudah pulang kampung atau pindah," jelas Elizabeth.
Sebagai percontohan dalam pelayanan TB, Puskesmas Tebet sempat diketahui pernah dikunjungi oleh tim dari organisasi kesehatan dunia (WHO) dan tim kesehatan dari Norwegia.
"Kami selalu lakukan upaya penyuluhan dengan tim PMO (Pengawas Minum Obat) yang biasanya secara berkelompok rutin diadakan setahun sekali. Kalau ini dikhususkan untuk pasien TB dan dan keluarganya," kata Elizabeth yang ditemui usai praktik. (Fit/Abd)
No comments:
Post a Comment