Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Peneliti melacak kesehatan lebih dari 1.000 pria dan wanita berusia 50 tahun ke atas untuk rata-rata lima tahun. Selama waktu itu, 19 laki-laki dan 107 perempuan mengalami patah tulang.
Faktor lemak di perut mengungkapkan hubungan antara perut besar dan patahnya tulang pada perempuan. Khususnya, 25 persen wanita yang bagian perutnya gemuk 40 persen cenderung berkurang patah tulang dibandingkan yang perutnya lebih langsing.
Penelitian ini diungkap dalam laporan 'Journal of Clinical Endocrinology' seperti dikutip Dailymail, Senin (15/4/2013).
Para peneliti dari Garvan Institute of Medical Research di Sydney mengatakan keuntungan itu bisa disebabkan kekuatan lebih yang ditempatkan pada tulang memperkuatnya. Lemak juga bisa memberikan bantalan yang sangat berharga ketika seseorang jatuh. Namun, peneliti meyakini penjelasan yang paling mungkin melibatkan hormon seks wanita, estrogen.
Wanita yang menyimpan lemak di sekitar perutnya cenderung memiliki estrogen yang lebih tinggi dan hormon itu baik untuk tulang. Peneliti mengatakan, temuan itu bisa menjelaskan mengapa jumlah penderita patah tulang menurun dengan meningkatnya obesitas di seluruh dunia.
"Studi tampaknya konsisten dengan fakta kalau tingkat obesitas yang meningkat di seluruh dunia pada saat uang sama kejadian patah tulang menurun," ujar pemimpin penelitian, Profesor Tuan Nguyen.
Tapi, jangan lupa. Lemak yang disimpan di sekitar perut juga bisa berbahaya karena buruk buat jantung dan meningkatkan risiko diabetes.(Mel/Igw)
No comments:
Post a Comment