Lawan Penyakit Abad 21 dengan Hidup Sehat

 Liputan6.com, Jakarta : Gaya hidup masa kini yang serba cepat serta meningkatnya konsumsi makanan cepat saji dan semakin mudahnya akses konektivitas menyebabkan kurangnya aktivitas fisik. Hal itu telah mengubah gaya hidup manusia modern yang diperparah dengan berkurangnya kualitas lingkungan hidup di tempat tinggal.

Perubahan gaya hidup tersebut menimbulkan penyakit degeneratif atau yang disebut penyakit abad 21 (21st century diseases), seperti kanker, kondisi kardiovaskuler, diabetes, obesitas, serta gangguan psikis.

Menurut dr. Phaidon L Toruan, seorang Pakar Gaya Hidup Sehat di Indonesia, penyakit abad 21 bisa diobati. Bagaimana caranya?

"Kalau penyakit itu karena lifestyle, solusinya juga lewat lifestyle. Artinya, gaya hidupnya diubah."

dr. Phaidon juga mengatakan kalau dasar gaya hidup harus dimulai lewat mindset.

"Basic healthy lifestyle itu harusnya dimulai dari mindset. Mindset yang sehat akan membawa pada perilaku yang sehat akan membawa pada hasil yang sehat."

Ia juga menambahkan kalau ada tiga hal inti dari healthy lifestyle, yaitu olahraga, atur makan, dan managemen stres. Selain itu, makanan sehat juga dibutuhkan untuk hidup sehat.

"Harusnya makan sehat itu adalah karbohidrat yang sehat, lemak yang sehat, protein sehat, vitamin, mineral, air."

Dan jika seseorang kekurangan nutrisi dari makanan, bisa dengan mengonsumsi suplementasi makanan.

Wartawan Sehat

Wartawan merupakan salah satu profesi yang bisa dibilang tak terbatas jam kerjanya. Demi mengejar berita kadang kesehatan sering terlupakan. Padahal, kesehatan penting untuk menunjang pekerjaan yang membutuhkan stamina dan tingkat stres tinggi.

Saat ditemui liputan6.com dalam acara peluncuran Kampanye Antipenyakit Abad 21 dengan tema Mencegah Timbulnya 21st Century Diseases, Menyediakan Solusi Sehat untuk Gaya Hidup Moderen di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu 27 Maret 2013, dokter Phaidon L Toruan berbagi kiat agar tetap fit dan bugar meski jam kerja tidak terbatas.

"Wartawan itu sibuk, satu stres. Malam sebelum tidur, pikirin besok mau ngerjain apa. Karena kalau tidak, besok pagi harus ngecek email dulu. Banyak waktu yang terbuang). Kedua, usahakan kurangi stres yang memang bisa kita hindari," ujar Phaidon.

Menurutnya, stres yang bisa kita hindari misalnya polusi kendaraan, bisa dihindari dengan tutup hidung. Lalu, jangan mengonsumsi makanan yang digoreng.

"Kita bisa memakan apa saja asal tidak digoreng, seperti soto, sop, makanan pepes, itu bisa kita pilih. Ketiga hindari gula, dengan demikian wartawan energi levelnya naik," ujar penulis buku Fit For Success dan Rahasia Terkini Awet Sehat.

Kata Phaidon, kalau ingin energi kita tahan lama, jangan mengonsumsi nasi putih, melainkan nasi merah. Setiap makan nasi merah, tenaga akan lebih kuat. Ketika tenaga lebih kuat, stres berkurang. Disarankan juga agar mengonsumsi buah tiga kali sehari.

"Makan buah tiga kali sehari wajib. Dan buahnya sebaiknya lokal. Buah impor banyak mengandung formalin. Buah impor diradiasi sebelum sampai ke Indonesia. Jadi, vitamin dan mineralnya sudah mati. Maka kita kekurangan mineral. Kita makan buah tapi kita kekurangan vitamin dan mineral," kata dokter kelahiran 7 November 1973. (Zul/Abd)

Sumber Liputan6

Info Alkes