Puskesmas Tebet Bisa Deteksi Cepat Pasien yang Kena TBC

 Lab puskesmas Tebet(Liputan 6.com/Fitri Syarifah)Liputan6.com, Jakarta : Untuk menentukan status apakah seseorang positif terkena tuberkulosis (TB) dan berpotensi menularkannya atau tidak perlu pengecekan jaringan di laboratorium.

Koordinator Laboratorium Puskesmas Tebet Dewi Siswati menyebutkan bahwa pasien yang diduga TB sebaiknya melakukan uji laboratorium. Di laboratorium, dahak akan diperiksa apakah berisiko menularkan orang lain atau tidak.

"Pasien akan memberikan 3 sampel dahak. Kami menyebutnya dahak pertama, dahak sewaktu, dan dahak keesokan hari untuk diagnosa awal," jelas Dewi yang ditemui di puskesmas Tebet, Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Menurut Dewi, di laboratorium proses identifikasinya sampel (dahak) pertama-tama dibawa dan diberi label dengan nama pasien. "Biasanya pemeriksaan ini dilakukan setelah pemeriksaan sebelumnya di poli paru lantai 4".

Setelah itu, sampel akan masuk proses fiksasi, pemisahan dahak dan air liur. Sampel dahak kemudian diratakan dan dikeringkan alami tanpa media panas langsung seperti spiritus dan sebagainya.

"Untuk sampel yang sudah kering, kami melakukan uji pewarnaan dengan menggunakan cairan BTA (Baksil Tahan Asam) atau disebut pencucian dengan asam alkohol,"ujar Dewi.

Menurut Dewi, jika seseorang memiliki BTA positif, setelah ditetes cairan BTA, sampel akan berwarna biru. Jika BTA positif, akan terlihat batang sel berwarna kemerahan di mikroskop. "Hasil akan disampaikan pada pasien keesokan harinya," katanya. (Fit/Igw)

Sumber Liputan6

Info Alkes